PEMBAHASAN
A.
Pengertian Cascading Style Sheet (CSS)
Cascading Style Sheet (CSS) merupakan salah satu bahasa pemrograman web untuk mengendalikan
beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam.
Sama halnya styles
dalam aplikasi
pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style,
misalnya heading, subbab, bodytext, footer, images,
dan style lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama dalam beberapa
berkas (file).
Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat
dengan bahasa HTML dan XHTML.
CSS dapat
mengendalikan ukuran
gambar, warna bagian tubuh
pada teks, warna tabel,
ukuran border, warna border, warna hyperlink,
warna mouse
over, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas,
bawah, dan parameter lainnya. CSS adalah bahasa style sheet
yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen. Dengan adanya CSS memungkinkan
kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda. (Wikipedia
bahasa Indonesia, 2012)
B. Sejarah CSS
Nama CSS didapat dari fakta bahwa setiap deklarasi style
yang berbeda dapat diletakkan secara berurutan, yang kemudian membentuk
hubungan ayah-anak (parent-child) pada setiap style. CSS sendiri
merupakan sebuah teknologi internet yang direkomendasikan oleh World Wide Web Consortium atau W3C pada tahun 1996. Setelah CSS
distandarisasikan, Internet Explorer dan Netscape melepas browser
terbaru mereka yang telah sesuai atau paling tidak hampir mendekati dengan
standar CSS. (Wikipedia bahasa Indonesia, 2012)
C. Versi
Untuk saat
ini terdapat tiga versi CSS, yaitu CSS1, CSS2, dan CSS3. CSS1 dikembangkan
berpusat pada pemformatan dokumen HTML, CSS2 dikembangkan untuk memenuhi
kebutuhan terhadap format dokumen agar bisa ditampilkan di printer, sedangkan
CSS3 adalah versi terbaru dari CSS yang mampu melakukan banyak hal dalam desain
website. CSS2 mendukung penentuan posisi konten, downloadable, huruf font,
tampilan pada tabel /table layout dan media tipe untuk printer. Kehadiran versi
CSS yang kedua diharapkan lebih baik dari versi pertama.
CSS3 juga
dapat melakukan animasi pada halaman website, diantaranya animasi warna hingga
animasi 3D. Dengan CSS3 desainer lebih dimudahkan dalam hal kompatibilitas
websitenya pada smartphone dengan dukungan fitur baru yakni media query. Selain
itu, banyak fitur baru pada CSS3 seperti : multiple background, border-radius,
drop-shadow, border-image, CSS Math, dan CSS Object Model. (Wikipedia
bahasa Indonesia, 2012)
D. Penulisan
Kode
CSS terdiri dari 3 bagian yaitu selector, property dan value:
Selector {property: value;}
Selector diletakkan terlebih dahulu, diikuti dengan property
dan kemudian value. Tiap properti dengan valuenya dipisahkan dengan tanda titik
dua dan berakhir dengan semi-kolon. Mereka juga diletakkan dalam braket
keriting (curly bracket). Contohnya sebagai berikut:
Body {background-color:red;}
Selector: Elemen html apa yang di aplikasi di bagian ini.
Property:
Apa yang akan dirubah pada bagian ini.
Value:
Nilai pengaturannya.
Jangan
meletakkan spasi diantara property value dengan unitnya karena hanya akan
berfungsi pada Internet Explorer saja dan bukan pada Firefox maupun
Opera.
CSS
bisa diaplikasikan dengan 3 cara untuk dokumen HTML :
- Dengan
cara menggunakan attribute style HTML (inline) – contoh:
<body style="background-color: yellow;">
- Dengan
cara menyelipkan kode CSS nya diantara style tag (<style>) – contoh:
<html>
<head>
<title>Contoh</title>
<style type="text/css">body {background-color: yellow;}
</style>
</head>
</head>
- Dengan cara menyelipkan kode CSS di file terpisah (external style sheet) dan terlink pada dokumen HTML. Link yang menghubungkan itu bisa dibuat dengan meletakkan barisan kode HTML dibawah ini yang diletakkan diantara head tag pembuka dan penutup pada dokumen HTML.
<link rel="stylesheet"
type="text/css" href="nama-folder/nama-file.css" /> (Edy, 2009)
Contoh Berkas CSS :
<html>
<head>
<style type="text/css">
body
{
background-color:#d0e4fe;
}
h1
{
color:orange;
text-align:center;
}
p
{
font-family:"Times New Roman";
font-size:20px;
}
</style>
</head>
<body>
<h1>CSS example!</h1>
<p>This is a paragraph.</p>
</body>
</html>
(Wikipedia bahasa Indonesia, 2012)
E. Sifat CSS
Ada dua sifat
CSS yaitu internal dan eksternal. Jika internal yang dipilih, maka skrip itu
dimasukkan secara langsung ke halaman website yang akan
didesain. Kalau halaman web yang lain akan didesain dengan model yang sama,
maka skrip CSS itu harus dimasukkan lagi ke dalam halaman web yang lain itu. (Wikipedia
bahasa Indonesia, 2012)
Internal css
adalah code css yang diletakan pada file pemanggil seperti HTML. internal css diletakan
pada tag <style> dalam header tag <head>. penggunaan ini akan lebih
efisien saat diterapkan pada sebuah file HTML saja yang membutuhkan sebuah css
dan css tersebut diterapkan pada banyak elemen HTML. contoh penggunaannya :
<html>
<head>
<styletype=”text/css”>
p{color:white;font-style:oblique;}
body{bacground-color:black;}
</style>
</head>
<body>
<p>hallo</p>
</body>
</html>
<head>
<styletype=”text/css”>
p{color:white;font-style:oblique;}
body{bacground-color:black;}
</style>
</head>
<body>
<p>hallo</p>
</body>
</html>
(Tanjung, 2011)
Sifat yang
kedua adalah eksternal di mana skrip CSS dipisahkan dan diletakkan dalam berkas
khusus. Nanti, cukup gunakan semacam tautan menuju berkas CSS itu jika halaman
web yang didesain akan dibuat seperti model yang ada di
skrip tersebut. (Wikipedia bahasa Indonesia, 2012)
Style Sheet external adalah style sheet yang
didefinisikan secara terpisah dalam file tersendiri. Dikarenakan
pendefinisian file terpisah, maka harus diberikan ekstensi penyimpanannya
dengan diakhiri .css ( contoh : style.css ) dan
tidak perlu didefinisikan di dalam tag HTML. Sedangkan untuk dokumen HTML-nya
harus dihubungkan menggunakan sebuah link untuk mengakses
atau memanggilnya.
Sebagai
contoh sederhana untuk mempraktikkan Cascade Style Sheet External dapat
dicoba dengan mengetikkan kode program berikut ini :
H1{Font-family:"comic sans
ms";font-size:16pt;font-weight:bold;Color:blue}
P{Font-family:"monotype
corsiva";font-size:12pt;font weight:bold;Color:red;text-align:justify}
body{font-family: verdana; font-size:
12px; background-color:green}
Lalu
simpan dengan nama style.css
Setelah itu, ketikkan kode program untuk membuat
dokumen HTML berikut ini dan simpan dengan nama filehtml.html
agar dapat memanggil Cascade Style Sheet yang telah dibuat terpisah
tadi.
<html>
<head>
<title>Membuat CSS
External</title>
<link rel="stylesheet"
type="text/css" href="style.css">
</head>
<body>
<h1>Contoh penggunaan
Cascade Style Sheet External</h1>
<p> Style Sheet
external adalah style sheet yang didefinisikan
secara terpisah dalam file
tersendiri. Dikarenakan pendefinisian file
terpisah, maka harus diberikan
ekstensi penyimpanannya dengan
diakhiri .css ( contoh :
external.css ) dan tidak perlu didefinisikan di
dalam tag HTML. Sedangkan untuk
dokumen HTML-nya harus
dihubungkan menggunakan sebuah link
untuk mengakses atau
memanggilnya.</p>
</body>
</html>
(heyi, 2012)
F. Fakta Menggunakan CSS
Fakta Menggunakan CSS
diantaranya :
- Telah didukung oleh kebanyakan browser versi terbaru, tetapi tidak didukung oleh browser-browser lama.
- Lebih fleksibel dalam penempatan posisi layout. Dalam layouting CSS, kita mengenal Z-Index untuk menempatkan objek dalam posisi yang sama.
- Menjaga HTML dalam penggunaan tag yang minimal, hal ini berpengaruh terhadap ukuran berkas dan kecepatan pengunduhan.
- Dapat menampilkan konten utama terlebih dahulu, sementara gambar dapat ditampilkan sesudahnya.
- Penerjemahan CSS setiap browser berbeda, tata letak akan berubah jika dilihat di berbagai browser
- CSS adalah layouting "Masa Depan" dengan penggabungan bersama XHTML. (Wikipedia bahasa Indonesia, 2012)
DAFTAR PUSTAKA
Edy. (2009,
December 21). Retrieved September 14, 2012, from Belajar apa itu CSS dan kode
basic:
http://elevenmillion.blogspot.com/2009/12/belajar-apa-itu-css-dan-kode-basic.html
heyi. (2012,
April 24). Retrieved September 14, 2012, from Contoh CSS Eksternal:
http://share-code-program.blogspot.com/2012/04/contoh-css-eksternal.html
Tanjung, D.
(2011). Retrieved September 14, 2012, from Contoh internal CSS:
http://inet113110115.wordpress.com/2011/11/21/contoh-internal-css/
Wikipedia bahasa
Indonesia. (2012, September 8). Retrieved September 14, 2012, from Cascading
Style Sheets: http://id.wikipedia.org/wiki/Cascading_Style_Sheets
gan bisa kasih tau macam2 stylesheet dan fungsi2nya gan ??
BalasHapus